Friday 27 May 2011

Kekhawatiran Seorang Direktur Teknik



Wai Musi Ceram Island
Menjelang musim kemarau yang berkepanjangan ini, seorang temanyangmenjabat direktur teknik dari perusahaan daerah air minum (pdam)  terlihat risau dan kawatir. Sebagai eksekutifyangrelatif masih muda (usia 40-50) dan menapaki jenjang karir, mulai dari pegawai rendahan di lapanganyangdilanjutkan dengan menggumuli bagian perencanaan teknik sampai akhirnya sekarang dipercaya memangku sebuah jabatan penentu kebijakan, tentu cukup paham dan mengetahui betul sumber kesulitan-kesulitan memasok air baku untuk diolah menjadi air bersih/minum jika saatnya musim kemarauyangberkepanjangan tiba.
Pengalaman di akhir tahun 2005 yang termasuk musim kemarau yang cukup panjang, sehingga banyak malam Ia dihabiskan berjaga/ronda dan  melakukan pemantauan akan naiknya pasang air laut.
Wai Samal Ceram I
Dimana pada saat pasokan air sungai dari hulu menipis, maka saat pasang air laut akan mencapai lokasi pengambilan air (intake), sehingga air tersebut tidak dapat diolah instalasi pengolahan air (ipa) untuk menjadi air tawar. Saat itu pula pernah menyelusuri alur sungai sampai jauh ke hulu, untuk mencari cadangan airyangdapat digunakan sebagai pasokan air baku. Disanalah diketahui  bahwa wadukyangpernah kebanggaan masyarakat provinsinya dalam keadaan tidak terawat dan tidak lagi menjadi reservoiryangdapat diandalkan serta hutannyayangsudah gundul sehingga tidak dapat menyimpan air secara alami. 
Wai Musi Ceram Island
Jika hujan datang langsung tumpah memenuhi sungai sampai meluap (banjir) bergegas menuju laut, tidak ada lagi daun, pohon bahkan semak-semakyangdapat menghentikan aliran air sejenak. Memang hutan kita sudah hancur……………… pikirnya. Televisipun sering menayangkan ulasan tentang pemanasan globalyangmemicu peningkatan suhu udara dan berujung pada penguapan air (evavorasi)yangmenipiskan kandungan air, maka makin tanduslah lahan kita.
Wai Musi Ceram Island

Gurunya di sekolah dasar pernah mengajarkan dalam bentuk cerita akan perlunya reboisasi atau penghijauan kembali. Lahanyanghijau maka air hujan tidak langsung menyentuh dan menggerus permukaan tanah (erosi), air akan mengalir jernih ke sungai sedikit demi sedikit, karena terhalang/tersaring oleh tebalnya semak dan daun-daun pohonyangberguguran. Sehingga di musim kemarau sungai akan mempersembahkan panoramayangmenawanyangdiselingi oleh pacuan burungyangmencari ikan. Cerita guru tersebut kini seakan dongeng H.C. Anderson,yangselalu diakhiri dengan kejadianyangindah. Di sebuah seminar sumber daya air, pernah dipresentasikan akan perlunya kehidupanyangpeduli hemat air. 

Wai Samal Ceram Island
Dimana air yang turun (hujan) harus ditampung dalam wadah sederhana sebanyak mungkin, digunakan seperlunya. Secara perlahan-lahan kembali terkumpul di sungai dan dengan berkilauan mengalir damai menuju laut, seperti lagu Bengawan Solo (karangan Gesang). Diperlihatkan pula realita kondisi sungai kita sekarang yang menguning butak memenuhi penampang sungai dan menghanyutkan apapunyangada di sekitarnya. Di musim kemarau sungai akan dipenuhi lumpuryangmenghitam, sedangkan airnya hampir-hampir tidak mengalir jauh ke tengah sungai. Pulang dari seminar itu sang direktur teknik menyimpulkan bahwa cerita guru di atas seperti gambaran sebuah sorgayangtertulis di kitab suci saja, sangat jauh untuk dicapai.
Sungai Kusun South Kalimantan


Kembali ke keseharian dan kesibukannya sebagai pengelola air minum, menjelang musim kemarau tahun 2009 ini, mulai dihinggapi oleh rasa khawatir, ditambah pula dengan seringnya pasokan energi listrikyangmacet, sampai-sampai pada bulan-bulan terakhir perusahaan harus mengeluarkan anggaran ekstrayangcukup signifikan untuk pembelian solar sebagai bahan bakar genset. Hal itu harus dilakukan karena di kotanya tidak ada sumber air bersih lain, makanya hanya air poduksi perusahaannyalah yang menjadi satu-satunya sumber air untuk kebutuhan masyarakat sehari-hari yang sudah mendekati jumlah 600.000 jiwa. Pada perjalanan perusahaan, pernah ada memorandum of understanding dengan pengelola air irigasi di daerahnya, untuk membantu penyediaan air baku. 
Sungai Batulicin South Kalimantan
Namun dengan realitas demokrasi yang kebablasan sekarang, masyarakat tidak lagi mengindahkan amanat undang-undang nomor 7 tahun 2004 tentang sumber daya air. Terjadilah pengambilan air liar dan semaunya sepanjang saluran pada bagian hulu, adayangdigunakan untuk tambak ikan ada pula untuk kebutuhan sehari-hari. Disertai pula dengan tumbuhan gulma yang subur menutupi permukaan saluranyangmengurangi kepasitas debit air, maka pasokanyangdiperuntukkan menjadi air baku tidak dapat diandalkan.
Krueng Ligan NAD


Kekhawatiran sang direktur teknik adalah kekhawatiran yang menyeluruh, seperti : khawatir tidak dapat mensuplai air bersih sesuai kapasitas kebutuhan masyarakat, khawatir produksi air tidak sesuai standar air minum, khawatir perusahaan akan merugi dan dipertanyakan oleh masyarakat akan merembet pada kinerjanya pribadiyangdapat menyebabkan kehilangan jabatan, khawatir akan kehidupan anak dan istri serta khawatir akan masa depannya. 


Krueng Ligan NAD
Untunglah pada sela-sela musim kemarau tahun 2009 ini masih ada berkat seperti hujan sekali-sekali dan pelaksanaan pemeliharaan saluran irigasi (pembersihan gulma) baru selesai direalisasikan sehingga memperlancar aliran air dengan demikian membantu ketersediaan suplai  air baku  untuk diolah menjadi air minum
Untuk tahun ini si direktur teknik sangat mensyukuri berkahyangturun dari langit dan untuk itu Ia mengucap terimakasihyangberulang-ulang pada Sang Pencipta. Namun kekawatiran (sebagai direktur teknik ataupun kelak menjadi direktur utama) kembali akan muncul pada musim kemarau tahun mendatang, entah apakahyangakan terjadi……………


Catatan dari Borneo tahun 2009
sarah rumondang